tirto.id - Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Benny K Harman mengungkapkan bahwa pemeriksaan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan oleh penyidik KPK merupakan salah satu bentuk penjegalan agar Anies tak maju ke Pemilu 2024. Anies diketahui diperiksa pada 7 September 2022 terkait dugaan korupsi di penyelenggaraan Formula E Jakarta.
"Saya hanya dengar saja ada genderuwo. Genderuwo ini suara yang tidak jelas asal-usulnya. Suara genderuwo ini tidak menghendaki Pak Anies menjadi calon presiden," kata Benny di Jakarta Convention Center pada Jumat (16/9/2022).
Benny tidak menyebut secara eksplisit mengenai lembaga penegak hukum mana yang akan menjegal Anies untuk menjadi capres. Dirinya menyebut hal itu sebagai sosok yang tak terlihat alias invisible hand.
"Siapa? Tidak tahu saya. Tapi yang penting ada invisible power. Sosok invisible hand yang ingin menjegal," terangnya.
Meski demikian, pihaknya tidak mempermasalahkan mengenai pemeriksaan Anies di KPK tersebut. Menurutnya Anies sudah memiliki kriteria capres atau cawapres yang dikehendaki oleh Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono.
"Soal integritas dan elektabilitas juga komitmen pada pembaharuan. Tidak hanya perubahan tapi juga pembaharuan. Itulah perubahan perbaikan. Itu kami usung," ungkapnya.
Selain itu, Anggota Majelis Tinggi Partai Demokrat Syarief Hasan juga menyampaikan bahwa nama Anies Baswedan telah masuk dalam jajaran kandidat capres yang saat ini sedang dibicarakan oleh Majelis Tinggi Partai Demokrat.
"Memang sebagian sudah beredar, beliau punya wawasan bagus dan chemistry dengan AHY. Tapi ini masih taraf finalisasi," ungkapnya.
Menurutnya terlepas dari kasus yang saat ini sedang diperiksa KPK, Anies memiliki wawasan dan chemistry dengan AHY.
"Kita bisa ikuti statement beliau kalau ingin membantu KPK dalam duduk permasalahan Formula E. Itu niat bagus dan akan kita dukung. Hal itu justru menjadi nilai tambah bagi Anies," tegasnya.
Penulis: Irfan Amin
Editor: Bayu Septianto